IPB SSRS Association Sukses Gelar Webinar Riset Tentang Perdagangan Karbon

Organisasi Riset Mahasiswa IPB SSRS Association (Sustainable Science Research Students Association) melalui Direktorat Riset Ilmiah Strategis sukses menggelar Webinar Riset pada 7 Juli 2022 dengan tema “Peluang dan Tantangan Perdagangan Karbon di Indonesia”. Penanggap yang hadir dalam acaranya yaitu Bapak Prof Herry Purnomo yang merupakan peneliti di CIFOR (Center for International Forestry Research) dan dosen di Departemen Manajemen Hutan, IPB University. Acara ini merupakan tindak lanjut dari hasil diskusi ilmiah bersama di Divisi Riset Forest Landscape. Kegiatan ini mengungkap isu perdagangan karbon di Indonesia yang merupakan isu penting dalam penyelamatan lingkungan dan sulit dipahami oleh masyarakat umum khususnya bagi mahasiswa.

“Masih banyak yang belum tepat dalam memahami perdagangan karbon. Ada 3 syarat dalam perdagangan karbon yaitu Additionality, Permanent, dan Leakage” ujar narasumber Prof Herry Purnomo.

Hingga sekarang ini, perdagangan karbon digadang-gadang merupakan solusi bagi permasalahan kerusakan hutan. Untuk itu, melalui webinar ini diharapkan menjadi momentum mahasiswa dalam mendalami kondisi perdagangan karbon di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Direktur Direktorat Riset Ilmiah Strategis M. Fikrudin Aslam sebagai penanggung jawab kegiatan mengatakan bahwa “Topik karbon beberapa tahun terakhir ini ramai dibicarakan. Divisi Riset Fores Landscape IPB SSRS tak ingin ketinggalan membahasnya. Mengundang ahli terkait, banyak insight menarik dan baru dari acara ini”

Karbon yang diperdagangkan bukanlah stok, melainkan flow, yaitu penambahan atau upaya untuk menghindari konversi. Adapun harga karbon sangat dipengaruhi oleh permintaan negara-negara pembeli. Semua ini merupakan upaya dalam pelestarian lingkungan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan di berbagai negara.

“Lebih penting lagi, pembangunan berkelanjutan ramah lingkungan ini merupakan amanat konstitusi. Perdagangan karbon menjadi salah satu cara” ujar narasumber Prof Herry Purnomo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *